sibuk tertawa di keranda kematian
tertawa kian memekakkan telinga
meniduri otaknya
menjamah tiap milimeter kulitnya
hanya demi setengguk zam-zam
agar bisa kuhidangkan di tengah sidang kematianku
bukan berarti dia tak mengerti
dia hanya pura-pura tuli
sialnya kita berada dalam kondisi ketidaksanggupan
Esok kian terasa asing
tak ada perdebatan
tak ada tawar menawar
memang tidak ada padaku kedalaman sebagaimana yang kau selami
Sedikit senyuman kecut meniup lilin perlahan
kutengok bangsal neraka lewat kaca jendela surga
kepulan asap crutu menyesakkan diri ini dan kesendirian
“ini hanyalah semacam kenikmatan kecil-kecilan…
semacam ‘Deklarasi Perayaan Kebodohan’”
tertawa kian memekakkan telinga
meniduri otaknya
menjamah tiap milimeter kulitnya
hanya demi setengguk zam-zam
agar bisa kuhidangkan di tengah sidang kematianku
bukan berarti dia tak mengerti
dia hanya pura-pura tuli
sialnya kita berada dalam kondisi ketidaksanggupan
Esok kian terasa asing
tak ada perdebatan
tak ada tawar menawar
memang tidak ada padaku kedalaman sebagaimana yang kau selami
Sedikit senyuman kecut meniup lilin perlahan
kutengok bangsal neraka lewat kaca jendela surga
kepulan asap crutu menyesakkan diri ini dan kesendirian
“ini hanyalah semacam kenikmatan kecil-kecilan…
semacam ‘Deklarasi Perayaan Kebodohan’”
Written by : Malzum Tajul



testing ...
BalasHapus