rupanya kepedihan pun menjalar
menggerogoti mimpi-mimpi
memecah asamu ..
merintih di lorong persembahannya..
menangis lagi ...
bisnis macam apa ini?
setengah matipun tak mau bangkit lagi
rupanya kerinduan pun menjalar
menari-nari menindas kepedihan
menangis lagi ...
begitu mudah kah keperkasaanmu runtuh?
ini sama sekali tak lucu
lelucon ini kian garing
segera beranjak ke hari esok yang buta
putar kembali mesin waktu
dan kembalilah ke masa silam
selami fananya langit jingga di keasingan seribu pulau
tengok museum 'tentang realita'
yang berisi koleksi miniatur dusta
dengan siasat-siasat tak tentu
yang mungkin sedikit membuka mata
Written by : Malzum Tajul



0 komentar:
Posting Komentar